harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turun tangan dalam kasus dugaan eksploitasi terhadap mantan pekerja Oriental Circus Indonesia (OCI) di Taman Safari Indonesia. Dedi bertemu dengan Direktur Taman Safari dan mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.
Sebelumnya, sejumlah mantan pekerja itu mengaku tidak mendapatkan hak-haknya secara layak. Bahkan sebagian besar tidak mengetahui identitas dan keluarga mereka.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan karena menyangkut keadilan dan hak asasi manusia. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung turun tangan untuk menangani kasus ini.
Baca Juga: Gubernur Kaltim Juluki Dedi Mulyadi Gubernur Konten, Netizen: Niat Nyindir Malah Kena Ulti
Untuk mempercepat penyelesaian masalah, Dedi Mulyadi bersama Wakil Bupati Bogor Jaro Ade, Wali Kota Depok Supian Suri, dan pihak-pihak terkait menggelar rapat koordinasi di Balaikota Depok pada Selasa, 29 April 2025 kemarin.
“Hari ini kita bukan lagi untuk mendengarkan paparan cerita, kita hanya ingin mendapat penjelasan kemudian apa sih arah yang akan diambil oleh Taman Safari terhadap peristiwa ini,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari TikTok @dedimulyadiofficial, Kamis (01/05/2025).
Dedi Mulyadi mengaku baru mengetahui bahwa para pemain sirkus OCI ternyata direkrut sejak usia sangat dini, bahkan dipisahkan dari orang tuanya.
“Saya baru tahu pemain sirkus tuh diambil sejak bayi dari tempat lain dibawa terpisah dari orangtuanya, saya pikir rekrutmen pegawai melalui pelatihan kemudian berproses sebagaimana orang bekerja,” kata Gubernur Jawa Barat.
Direktur Sebut Kasus Eksploitasi Pemain Sirkus OCI Tidak Terhubung dengan Taman Safari
Direktur Taman Safari, Aswin Sumampau, menjelaskan bahwa korban tidak tercatat sebagai karyawan Taman Safari, sehingga pihaknya tidak bisa memproses secara hukum. Ia menegaskan bahwa kasus ini lebih berkaitan dengan pihak Oriental Circus Indonesia (OCI).
“Dari awal kasus ini dimulai dari mulai somasi akhir tahun lalu, kami tidak menemukan nama-nama yang ada di depan saya ini. Karena itu legal kami tidak bisa berproses ini lebih lanjut Pak,” kata Aswin Sumampau.
Dedi Mulyadi kemudian menyoroti ketegangan antara kedua pihak yang belum menemukan titik temu. Ia melihat bahwa masing-masing pihak merasa benar dari sisi yang berbeda, baik secara hukum maupun secara emosional.
“Jadi bagi saya kalau kita ini terus-terusan tidak akan pernah berakhir, kedua-duanya meninggalkan luka, yang satu merasa benar secara normatif yang satu merasa benar secara psikis dan secara emosi,” ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Umumkan Pembebasan PBB di Depok, Berharap Seluruh Daerah di Jabar Meniru
“Ada hal dalam hidup kita yang harus disadari adalah kita bisa menang di peradilan, bisa menang diatas kertas tapi kita tidak bisa menang melawan jerit manusia. Kemudian sudah lah apa yang mesti bisa kami lakukan apa yang bisa kami berikan untuk memperbaiki luka yang diberikan oleh orang lain, karena kalau kita memberi karena kesalahan kita itu biasa tapi kalau kita memberi membantu karena kesalahan orang lain itu derma,” jelas Dedi Mulyadi.
Sudah Minta Maaf
Aswin juga mengatakan bahwa secara pribadi ia sudah mencoba melakukan pendekatan dan meminta maaf. Ia menjelaskan bahwa anak-anak yang dulu dibawa ke Taman Safari adalah keputusan almarhum kakeknya, bukan kebijakan manajemen saat ini.
“Terus terang sebagai keluarga, anak-anak yang diambil dulu itu diambil oleh kakek. Sementara kakek saya sudah almarhum di tahun 2003. Tidak pernah ada lagi anak-anak di Taman Safari yang diambil olehnya,” lanjutnya.
“Pertanyaan saya apakah perkembangan Taman Safari sekarang karena jasa kakeknya?” tanya Dedi Mulyadi.
“Ya pasti ada lah,” jawab Aswin Sumampau.
“Kalau berkaitan dengan jasa kakeknya berarti berkaitan dengan jasa mereka,” kata Dedi Mulyadi.
Kasus Dugaan Eksploitasi Eks Pemain Sirkus OCI Taman Safari Masih Buntu, Dedi Mulyadi Ajak Selesaikan dengan Hati
Dedi Mulyadi pun mengusulkan agar penyelesaian masalah mantan pemain sirkus OCI Taman Safari dilakukan secara personal. Ia juga mengusulkan agar masalah tersebut tidak terus diperdebatkan di forum terbuka.
“Baik ya, nanti kita ngobrol saja, nggak usah di forum lagi karena ini gak akan selesai. Ngobrol aja antar mereka kalau pake pengacara dua-duanya nanti argumentasinya hukum ya, pake hati aja deh,” ujar Dedi Mulyadi.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, Dedi Mulyadi mengumumkan bahwa ia menyiapkan bantuan dana pribadi untuk para korban. Ia juga akan mengundang mereka secara khusus untuk berdiskusi di rumah dinasnya.
Baca Juga: Langkah Tegas Dedi Mulyadi, Anak Nakal di Jabar Akan Dibina ala Militer Mulai Mei 2025!
“Dan saya Gubernur Jawa Barat menyiapkan 300 juta buat ibu dan temen-temen. Nanti saya akan undang secara pribadi Bapak dan Ibu di rumah dinas saya di Gedung Pakuan untuk ngomong pribadi,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)