Penemuan Skull Hill di Mars oleh Rover NASA

4 hours ago 6

Sebuah batu gelap dengan bentuk serta tekstur unik yang disebut “Skull Hill” telah menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan peneliti NASA. Penemuan Skull Hill terjadi berkat rover Perseverance yang merupakan kendaraan penjelajah Mars milik NASA dan saat ini sedang menjelajahi kawah Jezero. 

Baca Juga: Penemuan Fosil Semut Tertua, Ungkap Jejak Purba di Tanah Brasil

Kawah Jazero merupakan sebuah cekungan besar yang kemungkinan dulunya satu danau raksasa milyaran tahun lalu di utara garis khatulistiwa Mars.

Penemuan Skull Hill Sejak 2024

Perseverance telah menjelajahi lereng tinggi yang terkenal sebagai Witch Hazel Hill sejak Desember 2024. Area ini dianggap menyimpan informasi penting tentang iklim lama Mars. Pada tanggal 11 April 2025, rover telah berhenti di batas geologi yang mencolok, di mana batu terang bertemu dengan batu berwarna gelap. Di titik inilah Skull Hill menarik perhatian para ilmuwan. Batu ini nampak berbeda dengan warnanya gelap, sudut tajam, dan tekstur permukaan yang berlubang. Sehingga, menjadikannya menonjol di antara batuan lain di daerah yang disebut Port Anson.

Seperti yang telah tersampaikan melalui blog resmi NASA, “Kami menemukan beberapa batu ‘float’ gelap di Port Anson. Tim kini berusaha mencari tahu asal-usul batu-batu ini dan cara mereka berada di sini.”

Daya tarik Skull Hill tidak hanya terletak pada bentuknya mirip tengkorak, tetapi juga pada komposisinya yang sangat berbeda dari lingkungan di sekelilingnya. Batu-batu di sekitarnya banyak yang memiliki warna cerah dan berdebu. Sedangkan batu tengkorak ini terlihat gelap, bersudut tajam, dan memiliki banyak lubang kecil, seakan bukan berasal dari planet tersebut.

Baca Juga: Mengenal Kupu-Kupu Laut, Hewan Cantik yang Menjelajahi Lautan

Akan tetapi, setelah melakukan analisis dengan menggunakan laser SuperCam milik Perseverance, NASA juga memastikan bahwa batu tengkorak itu tidak mengandung kadar tinggi besi dan nikel yang biasa ditemukan pada meteorit. Ini menghilangkan kemungkinan penemuan Skull Hill berasal dari luar angkasa.

Teori lain yang saat ini sedang ilmuwan teliti adalah bahwa Skull Hill merupakan batuan beku terbentuk dari pendinginan magma atau lava. Ini akhirnya mungkin berlangsung jutaan hingga milyaran tahun yang lalu di Mars.

Mengenal Batu Float dan Keanehan Skull Hill

Batu-batu penemuan Skull Hill terkenal dengan istilah “floats,” yaitu batuan yang tidak berasal dari lokasi di mana mereka muncul. Adanya perkiraan bahwa batu-batu ini berpindah dari tempat lain ketika Mars memiliki iklim yang lebih hangat dan lembab. Tentu dengan adanya sungai, danau, bahkan mungkin lautan. Seiring dengan menghilangnya air secara bertahap dan erosi material selama miliaran tahun, hanya batuan lebih kuat seperti Skull Hill yang tetap ada di permukaan Mars.

Asal Usul Lubang dan Warna Gelap dari Skull Hill

Para ilmuwan NASA telah menjelaskan bahwa lubang-lubang di Skull Hill mungkin terbentuk dengan dua cara. Pertama, bagian dalam batu ini yang lebih rapuh bisa tergerus dan terlepas, menciptakan lubang-lubang tersebut. Kedua, angin yang berhembus di Mars mampu membawa debu dan partikel batu kecil. Ini bisa berfungsi layaknya amplas alami yang perlahan mengikis permukaan batu itu.

Awalnya, ada dugaan bahwa batu ini adalah meteorit. Akan tetapi, hasil analisis kimia yang instrumen SuperCam dari Perseverance lakukan menunjukkan bahwa komposisi batu tersebut tidak sesuai dengan karakteristik meteorit biasa.

Kemungkinan lainnya adalah bahwa batu ini asalnya dari aktivitas vulkanik. Di Bumi dan juga di Mars, batuan beku yang mengandung mineral seperti olivin, piroksen, dan biotit biasanya memiliki warna gelap. Jika anggapan ini benar, penemuan Skull Hill mungkin merupakan bagian dari formasi vulkanik di sekitarnya yang telah mengalami erosi. Selain itu, bisa saja merupakan material memancar dari kawah tumbukan yang mengungkap lapisan di bawah permukaan Mars.

Perseverance Mencapai Kemajuan dalam Pengumpulan Data Ilmiah

Dalam beberapa bulan terakhir, Perseverance telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Rover telah mengumpulkan 5 sampel batuan, menganalisis 7 sampel lainnya secara mendetail, dan menggunakan laser pada 83 batuan untuk penelitian dari jauh. Ini adalah kecepatan pengumpulan data tercepat sejak rover ini tiba di Mars empat tahun yang lalu.

Walaupun berbagai temuan menarik telah tercapai, tantangan besar berikutnya adalah misi Mars Sample Return. Ini bertujuan untuk mengembalikan sampel batuan dari Mars ke Bumi yang masih memiliki banyak rintangan. Masalah dalam anggaran, tenggat waktu, dan kompleksitas teknis menjadikan masa depan misi ini tidak pasti.

Baca Juga: Bagaimana Manusia Bisa Menemukan Api? Simak Ulasannya

Akan tetapi, satu hal yang jelas adalah bahwa penemuan Skull Hill membuka peluang baru dalam memahami sejarah Mars. Lalu, adanya kemungkinan kehidupan di masa lalu yang ada di planet merah tersebut. Ini juga menambah panjang daftar misteri geologi Mars yang pelan-pelan terungkap oleh Perseverance. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |