Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

5 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Minggu (4/5/2025).

Sementara itu, warga yang rumahnya terancam pergerakan tanah mulai diungsikan ke Kantor Desa Cisalak. Bantuan berupa makanan, tempat tidur serta logistik lainnya pun langsung disalurkan ke posko bencana di Kantor Desa Cisalak.

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir meninjau langsung lokasi pergerakan tanah yang memutus ruas jalan kabupaten sepanjang 50 meter tergerus longsor.

Baca Juga: Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang, Jalan Kabupaten Terputus dan 13 Rumah Warga Terancam

Akibatnya, akses utama menuju Dusun Marasa, Desa Cisalak terputus. Warga terpaksa harus melalui jalur alternatif lain yang lebih jauh.

Menurut Dony, hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (3/5/2025) malam menjadi penyebab utama bencana pergerakan tanah.

“Kami sudah meminta Badan Geologi untuk segera melakukan kajian terkait kondisi kontur tanah di daerah sini,” kata Dony.

Ia menyebutkan, temuan adanya lubang air di bawah longsoran memperburuk situasi, sehingga berpotensi terjadinya pergerakan tanah susulan. Oleh karena itu, pemerintah daerah bergerak cepat dengan mengungsikan warga yang rumahnya terancam longsor.

Sebanyak 13 rumah dan 20 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 100 jiwa, telah dievakuasi ke GOR Desa Cisalak untuk keselamatan mereka.

“Kami sudah menyiapkan logistik, seperti beras dan makanan siap saji yang disediakan dalam dapur umum mandiri. Penyaluran bantuan tersebut bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten dan Provinsi,” tambahnya.

Untuk mengurangi resiko bencana lebih lanjut, rumah warga yang terdampak longsor sementara ini dikosongkan dan tidak boleh ditempati.

Pemerintah juga terus memantau perkembangan cuaca bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna menginformasikan potensi bencana kepada masyarakat. Bupati Sumedang menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama.

“Jadi kita akan terus menginformasikan kondisi cuaca dari BMKG. Sehingga nanti kepala desa dan jajarannya memastikan di sekitar rawan longsor ini, khususnya rumah-rumah yang ada tidak boleh dihuni. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu,” kata Dony.

Ia menjelaskan, setelah kajian lebih lanjut dari BMKG untuk penanganan pergerakan tanah sudah dilakukan secara menyeluruh, Pemda Sumedang akan merencanakan langkah penanganan yang sesuai. Termasuk perbaikan jalan yang rusak akibat longsor.

Baca Juga: Akibat Sungai Cipeles Meluap, Kantor Kelurahan dan Rumah Warga di Sumedang Dihantam Longsor

“Kemudian kedepannya ini akan jadi prioritas setelah ada kajian dari Badan Geologi. Kita akan tangani setelah ada rekomendasi dari Badan Geologi untuk perbaikan jalan yang tergusur longsor ini,” tuturnya.

Menurut Dony, langkah tanggap darurat bencana ini diambil karena potensi ancaman yang masih dapat meluas. Mengingat adanya aliran air yang dapat memperburuk kondisi tanah di lokasi bencana.

“Setelah saya tinjau ke lokasi sangat mengkhawatirkan. Kami sudah memusyawarahkan, kita lakukan tanggap darurat bencana. Kan dari sisi potensi rawan bencananya dikhawatirkan bisa melebar. Apalagi di bawah ada air mengalir, sehingga saya putuskan bencana pergeseran tanah di Desa Cisalak ini statusnya tanggap darurat,” pungkasnya. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |