Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan Ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar Bukan Latihan Perang!

21 hours ago 17

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut pendidikan ala militer untuk anak nakal bukanlah latihan perang. Pendidikan ala militer yang digagas Dedi Mulyadi berawal dari kenakalan remaja di Jabar yang semakin mengkhawatirkan. Banyak orang tua kewalahan membina anaknya sendiri. 

Melihat kondisi ini, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah yang makin meresahkan ini.

Dedi Mulyadi menggagas program pendidikan ala militer khusus untuk anak-anak di Jabar yang dianggap bermasalah. Program ini menyasar perilaku negatif seperti tawuran, merokok, hingga penyalahgunaan narkoba.

Program pendidikan ala militer yang diperuntukkan bagi anak nakal di Jabar ini bukan wacana. Pada Kamis, 1 Mei 2025, puluhan siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten Purwakarta sudah mulai mengikuti pendidikan ala militer ini di Resimen 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9.

Baca Juga: Ini 8 Kebijakan Dedi Mulyadi yang Tercantum Dalam Deklarasi Pelajar Jabar di Hardiknas 2025

Dalam unggahan di akun TikTok @dedimulyadiofficial, Dedi mengungkap banyak anak-anak di Jabar tawuran setiap hari. Dedi mengaku sudah menangani banyak korban tawuran yang dibacok, ditusuk, yang babak belur. Bahkan biaya rumah sakit pun mencapai puluhan juta.

“Untuk itu saya mengambil tindakan-tindakan yang memang semestinya dilakukan, kenapa? Orang tuanya gak sanggup,” lanjutnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan, meskipun banyak anak ditangani polisi, mereka sering dikembalikan ke orang tuanya karena masih di bawah umur. Namun sayangnya, tak semua orang tua mampu membina kembali anak-anak mereka.

Menurut Dedi, banyak anak-anak ditangani kepolisian, tetapi seringkali dikembalikan kepada orang tuanya karena masih remaja. Apabila orang tua tidak sanggup (membina), maka negara yang menangani.

“Karena (orang tua) gak sanggup, ya kita tangani deh, karena negara harus bisa menangani,” sambungnya.

Baca Juga: Beneran Bukan Gimmick! Dedi Mulyadi Kirim Puluhan Anak Nakal ke Barak Tentara di Jabar

Rangkaian Kegiatan dalam Program Pendidikan ala Militer untuk Anak Nakal di Jabar

Menepis anggapan bahwa program pendidikan ala militer ini mengajarkan kekerasan, Dedi Mulyadi menjabarkan rutinitas keseharian para peserta didik yang justru fokus pada kedisiplinan dan keteraturan hidup.

Menurut Dedi, anak-anak yang dikirim ke barak tentara diajari tidur jam 8 malam. Kemudian bangun jam 4 pagi. Setelah itu salat Subuh. Selain itu, kamar anak-anak tersebut juga harus rapi seperti tentara. 

“Setelah itu nyapu di halaman, kemudian olahraga. Nah, seebelum olahraga sarapan dulu tentunya,” terangnya.

Selain pendidikan karakter, para peserta didik juga tetap mendapatkan pelajaran umum layaknya siswa pada umumnya di sekolah.

“Kemudian setelah itu masuk ke ruang pembelajaran, dia belajar normal sebagaimana siswa yang lain, setelah itu nanti belajar keterampilan, sepakbola, voli, dan berbagai kegiatan olahraga lainnya,” jelas Dedi Mulyadi.

Program ini juga membekali peserta didik dengan berbagai keterampilan praktis dan wawasan kewirausahaan yang bisa menjadi bekal masa depan mereka. Seperti belajar elektro serta memahami pendidikan pertanian hingga kewirausahaan. 

“Ini yang jadi arah kebijakannya, jadi gak ada latihan perang,” imbuhnya.

Dedi Mulyadi juga menegaskan, program pendidikan ala militer ini bertujuan membentuk karakter yang disiplin dan cinta terhadap keluarga, sesama, dan negara.

“Kemudian setelah itu nanti akan dibentuk karakter disiplin dan rasa cinta pada orang tua, pada sesama pada negara,” katanya.

Baca Juga: Langkah Tegas Dedi Mulyadi, Anak Nakal di Jabar Akan Dibina ala Militer Mulai Mei 2025!

Jika pun ada yang pro dan kontra terhadap kebijakannya, Dedi menyebut pro kontra merupakan hal biasa. “Itu (pro kontra) bagian dari rasa sayang,” pungkasnya. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |