Disebut Tujuh Keajaiban Dunia, Ibu Asal Sumedang Protes ke KDM Tidak Makan Selama 7 Tahun

10 hours ago 4

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menanggapi video viral seorang ibu asal Kabupaten Sumedang yang protes karena merasa tidak mendapat perhatian dari pemerintah bahkan ia menyebut bahwa dirinya tidak makan selama tujuh tahun.

Dalam video itu, Ibu tersebut dengan nada tinggi dan emosi mengaku sudah berulang kali datang ke Lembur Pakuan, namun tidak juga mendapatkan respon atas keluhannya. Ia juga menyebut sudah berjuang selama bertahun-tahun untuk mencari keadilan atas masalah yang menimpa dirinya dan warga sekitar.

“Assalamu’alaikum Pak Dedi, kumaha ieu Abdi tos tilu iyangan ka Pakuan naha meni teu direspon wae (Assalamu’alaikum Pak Dedi, bagaimana ini saya sudah tiga kali ke Pakuan, kenapa tidak direspon terus),” ujar seorang ibu, dikutip dari unggahan TikTok @inimahcica021_, Rabu (15/10/2025).

Tak Pernah Dapat Respon, Ibu Asal Sumedang Protes dan Minta KDM Turun Tangan

Kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, ibu tersebut meluapkan rasa kecewanya karena merasa diabaikan oleh pihak pemerintah. Ia membandingkan dirinya dengan masyarakat di luar Jawa Barat yang menurutnya justru lebih mendapat perhatian dari KDM.

“Naha Ari masyarakat luar Jawa direspon ari kuring iyu selaku warga bapak nu ngadukung bapak dihare-hare, tolong Pak Dedi (Kenapa masyarakat luar Jawa direspon sedangkan saya sebagai warga bapak yang mendukung bapak dibiarkan, tolong Pak Dedi),” lanjutnya.

Baca Juga: Siapkan Layanan Aduan Perusahaan, KDM: Premanisme Tak Boleh Ganggu Investasi di Jabar

Ibu tersebut juga menceritakan bahwa dirinya sudah berulang kali mendatangi berbagai tempat untuk meminta bantuan, bahkan menginap selama tiga hari tiga malam di Lembur Pakuan. Namun hingga kini, ia mengaku belum mendapatkan jawaban atau bantuan yang diharapkannya.

Ia menambahkan bahwa dirinya tidak hanya datang ke Lembur Pakuan, tetapi juga sudah mengunjungi berbagai instansi pemerintahan, mulai dari tingkat kecamatan hingga DPR. Namun, perjuangan panjangnya itu tetap tidak membuahkan hasil.

Kemudian ibu itu juga mengatakan bahwa ia sudah menyerahkan berkas-berkas kepada beberapa staf di Lembur Pakuan, namun tetap merasa tidak ada tindak lanjut.

“Tos nyimpen berkas di Pakuan ka Neng Ega ka asisten ka Haji Mumu, naha pak Dedi kitu-kitu teuing ka abdi naha tega abdi teu baranghakan tujuh tahun, melian beas teh ges wegah (Sudah nyimpan berkas di Pakuan ke Neng Ega ke Asisten ke Haji Mumu, kenapa Pak Dedi gitu amat ke saya tega banget, saya tidak makan tujuh tahun, beli beras teh udah males),” terangnya.

Gara-Gara Tol Cisumdawu

Selanjutnya, ibu tersebut menjelaskan bahwa sawah miliknya dan tetangganya habis. Ia berharap agar pemerintah, khususnya Gubernur Dedi Mulyadi, segera turun langsung melihat kondisi di lapangan.

“Rek iraha Pak Dedi turun ka abdi (mau kapan Pak Dedi turun ke saya),” ujarnya.

Ibu tersebut menyebutkan bahwa ia merupakan warga Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Sebagai bentuk kekecewaan, ia berencana untuk mengajak warga lain melakukan aksi protes menutup jalan tol Cisumdawu sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakpedulian pemerintah.

“Ieu teh gara-gara tol Cisumdawu, abi rek gabungannya rek nutup jalan tol rek ngagoler di jalan, lamun bapak peduli ka warga Desa Sukasirna sok datang (Ini tuh gara-gara tol Cisumdawu, saya mau protes gabungan bersama warga menutup jalan tol tidur di jalan, kalau bapak peduli pada warga Desa Sukasirna, silakan datang),” pungkasnya.

Begini Respon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Menanggapi hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan respon melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial. Ia menyoroti pernyataan ibu tersebut yang mengaku tidak makan selama tujuh tahun. Ia juga memberi sindiran dengan humor bahwa pernyataan ibu tersebut terdengar tidak masuk akal.

“Emak ampun teuing tujuh tahun teu dahar teu meuli beas, meni luar biasa emak teh, elmuna luhur-luhur teuing. (Emak ampun banget tujuh tahun tidak makan tidak beli beras, sangat luar biasa emak teh, ilmunya tinggi),” ujar Dedi Mulyadi.

“Tujuh tahun teu dahar teu meuli beas tapi hirup. Jagjag bisa gogorowokan, bisa leumpang bisa naek mobil, bisa kokoloyongan bisa protes. (Tujuh tahun tidak makan tidak beli beras tapi hidu. Sehat bisa teriak-teriak, bisa jalan bisa naik mobil, bisa protes),” lanjutnya.

“Luar biasa emak teh, emak asup tujuh keajaiban dunia, hebat! Kudu jadi guru sarerea kumaha carana tujuh tahun teu dahar tapi hirup. (Luar biasa emak teh, emak termasuk tujuh keajaiban dunia, hebat! Harus jadi guru semua orang bagaimana caranya tujuh tahun tidak makan tapi tetap hidup),” imbuhnya.

KDM Janji Koordinasi dengan Bupati Sumedang

Kemudian Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya belum mengetahui secara detail persoalan yang dialami oleh ibu tersebut. Ia menyatakan akan berkoordinasi dengan Bupati Sumedang. Kemudian, jika masalah itu berkaitan dengan hukum atau sengketa tanah, maka akan diserahkan kepada pengacara yang berwenang agar bisa diselesaikan.

“Coba engke urang ditingali masalahna naon. Mun masalah hukum ditangani ku pengacara bae ari masalah hukum mah bisi masalah sengketa tanah. (Nanti saya lihat masalahnya apa, kalau masalah hukum nanti ditangani oleh pengacara khawatir masalahnya terkait sengketa tanah),” jelasnya.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun menyampaikan terima kasih kepada ibu tersebut yang sudah menyampaikan aspirasinya. Walaupun ibu tersebut menyampaikannya dengan marah-marah.

Baca Juga: KDM Bakal Umumkan Desa Penyumbang Pajak Terbesar di Jabar, Jadi Acuan Prioritas Pembangunan

“Tujuh tahun emak sangsara ngambekna karek ayena ka kuring, nuhun emak. (Tujuh tahun emak menderita marahnya baru sekarang kepada saya, terimakasih emak),” tandasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |